Peran Forhati dalam pembangunan Nasional

Forum Alumni HMI-Wati (FORHATI) merupakan organisasi yang menghimpun para alumni perempuan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Berdiri dengan semangat pengabdian dan pemberdayaan, FORHATI menjadi wadah strategis bagi perempuan Muslim Indonesia yang berpendidikan tinggi dan memiliki pengalaman berorganisasi untuk terus berkontribusi dalam pembangunan nasional. Dalam konteks Indonesia yang plural dan terus berkembang, peran FORHATI menjadi signifikan sebagai motor penggerak perubahan sosial, ekonomi, dan politik berbasis nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan.

Kontribusi FORHATI dalam Pembangunan Nasional

1. Pemberdayaan Perempuan dan Penguatan Peran Sosial

FORHATI berperan aktif dalam mendorong pemberdayaan perempuan, baik melalui pendidikan, pelatihan, advokasi kebijakan, maupun pembentukan jaringan ekonomi perempuan. Forum ini memfasilitasi perempuan agar mampu mengambil peran strategis dalam berbagai sektor kehidupan—terutama dalam keluarga, masyarakat, dan pemerintahan.

Melalui kegiatan-kegiatan seperti seminar, workshop, dan pendampingan komunitas, FORHATI berusaha meningkatkan kapasitas perempuan Indonesia untuk menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing. Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan nasional yang menempatkan kesetaraan gender sebagai salah satu indikator kemajuan bangsa.

2. Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Sebagai organisasi alumni dari institusi intelektual seperti HMI, FORHATI memiliki modal sosial dan intelektual yang besar. Anggotanya terdiri dari akademisi, profesional, birokrat, hingga aktivis sosial. FORHATI memanfaatkan potensi ini untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai kegiatan pengabdian masyarakat dan program pelatihan berbasis keilmuan dan nilai-nilai keislaman.

FORHATI juga mendukung pengembangan pendidikan karakter, kepemimpinan perempuan, serta peningkatan literasi digital di era transformasi teknologi saat ini.

3. Keterlibatan dalam Proses Demokrasi dan Kebijakan Publik

FORHATI tidak hanya bergerak dalam ranah sosial dan pendidikan, tetapi juga aktif dalam menyuarakan kepentingan masyarakat melalui advokasi kebijakan. FORHATI mendorong peningkatan partisipasi perempuan dalam proses politik dan pengambilan keputusan publik, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Beberapa anggota FORHATI telah menduduki posisi penting di pemerintahan, parlemen, maupun lembaga negara, yang menunjukkan kiprah nyata forum ini dalam mendorong tata kelola pemerintahan yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

4. Penguatan Nilai-Nilai Kebangsaan dan Keislaman

Sebagai bagian dari keluarga besar HMI, FORHATI menjunjung tinggi nilai keislaman yang progresif dan nasionalisme yang inklusif. Dalam konteks pembangunan nasional, FORHATI menekankan pentingnya harmoni antar umat beragama, toleransi, serta semangat kebhinekaan dalam membangun Indonesia yang adil, makmur, dan berkeadaban.

Kegiatan-kegiatan dakwah sosial FORHATI dilakukan dengan pendekatan inklusif dan solutif, sehingga dapat diterima oleh masyarakat luas dan memberi kontribusi pada ketahanan sosial budaya bangsa.

Tantangan dan Harapan

Meski telah menunjukkan berbagai kontribusi, FORHATI masih menghadapi tantangan, antara lain keterbatasan sumber daya, fragmentasi gerakan perempuan, dan resistensi terhadap peran perempuan di ruang publik. Namun, dengan sinergi yang kuat antara pusat dan daerah, kolaborasi dengan stakeholder lain, serta peningkatan kapasitas kelembagaan, FORHATI berpeluang menjadi kekuatan strategis dalam pembangunan nasional ke depan.

Harapannya, FORHATI dapat terus memperluas jangkauan pengaruhnya, membina kader-kader perempuan berkualitas, dan menjadi mitra kritis sekaligus konstruktif bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang berpihak pada keadilan sosial.

FORHATI telah menegaskan eksistensinya sebagai organisasi yang tidak hanya merawat semangat ke-HMI-an, tetapi juga aktif berperan dalam pembangunan nasional. Melalui pemberdayaan perempuan, peningkatan kualitas SDM, advokasi kebijakan, dan penguatan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan, FORHATI membuktikan bahwa perempuan Indonesia adalah subjek penting dalam proses pembangunan bangsa. Peran strategis ini perlu terus diperkuat agar cita-cita Indonesia yang maju, adil, dan berkeadaban dapat terwujud secara berkelanjutan.