Sejarah FORHATI

Sejarah Singkat FORHATI

Profil Singkat FORHATI: Jejak Perempuan HMI-Wati dalam Ruang Strategis Bangsa
Pada tanggal 12 Desember 1998, di Gedung Departemen Agama, Jakarta, sejarah penting lahirnya wadah perempuan alumni HMI-Wati mulai ditorehkan. Dalam momentum Silaturahmi Nasional KAHMI-Wati, gagasan besar disampaikan oleh Prof. Dr. Nurhayati Djamas, seorang intelektual muslimah yang menjadi penggagas berdirinya organisasi ini. Ia mengusulkan agar para alumni HMI-Wati berhimpun dalam suatu wadah bernama FORHATI—Forum Alumni HMI-Wati—yang memiliki karakter mandiri, dengan hubungan konsultatif terhadap KAHMI.

Namun, saat itu belum tercapai kesepakatan menyeluruh tentang status kelembagaan FORHATI. Disepakati bahwa pertemuan lanjutan perlu digelar dengan partisipasi lebih luas, melibatkan koordinasi intensif dengan Majelis Wilayah (MW) dan Majelis Daerah (MD) KAHMI.

Tonggak penting berikutnya terjadi pada 19–22 Desember 2004, dalam Munas XI KAHMI yang bersamaan dengan Munas I FORHATI di Hotel Cempaka, Jakarta. Momen ini menandai pengukuhan FORHATI sebagai bagian tak terpisahkan dari KAHMI, namun bersifat semi otonom. Artinya, FORHATI memiliki ruang gerak dan pengelolaan sendiri dalam bingkai besar KAHMI, sambil tetap menjalin sinergi dalam visi kebangsaan dan keummatan.

Dalam Munas I FORHATI tersebut, untuk pertama kalinya ditetapkan:

Presidium Nasional FORHATI, sebagai pimpinan kolektif organisasi di tingkat pusat.

Pembentukan Presidium Daerah (PD) dan Presidium Komsat (PK) FORHATI sebagai struktur organisasi di wilayah dan daerah.

Dirumuskan pula berbagai rekomendasi strategis untuk memperkuat kontribusi perempuan alumni HMI dalam pembangunan bangsa.

Sejak saat itu, FORHATI tumbuh menjadi forum strategis bagi para muslimah intelektual, profesional, dan aktivis alumni HMI yang terus berkiprah dalam berbagai bidang kehidupan: dari akademik, politik, pemberdayaan masyarakat, hingga dakwah dan pendidikan. Dengan semangat kebersamaan dan kemandirian, FORHATI hadir bukan hanya sebagai ruang silaturahmi, tetapi juga sebagai agen perubahan dan penjaga nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan.

 

Tokoh Penting Pendirian FORHATI:

  1. Prof. Dr. Nurhayati Djamas
  2. Dr. Ulla Nurrochwati
  3. Ibu Anniswati Machnan
  4. Ibu Sofi Yusuf Syakir
  5. Ibu Etty Mar’ie Muhammad
  6. Ibu Tini Efendi
  7. Ibu Yulia Harun
  8. Ibu Jane Supriamin
  9. Ibu Ati Taufiq Ismail

Mars HMIWATI

Indonesia Raya